Posts filed under ‘Penduduk’

Gender di China

Dengan jumlah penduduk lebih dari 1 miliar orang, China pun masih menghadapi masalah kependudukan lain, yakni kelebihan jumlah anak laki-laki. Berdasarkan sensus terbaru, rasio anak laki-laki dan perempuan di Negeri Panda adalah 120:100. Angka ini menunjukkan ketidakseimbangan populasi terbesar di dunia. Seiring fenomena ini, berbagai masalah sosial pun mengintai Negeri Tirai Bambu.

Huang Ying, Dosen Jurusan Seksual dan Gender di Universitas Renmin, Beijing mengatakan, masalah ini dipicu keyakinan China bahwa anak laki memiliki status sosial lebih tinggi ketimbang anak perempuan.

“Tak bisa dipungkiri, fenomena sosial ini terkait dengan budaya masyarakat. Orang China masih berpikir anak laki-laki akan menjadi tulang punggung bagi keluarga dan menjaga orang tua kala tua. Karena anak perempuan akan ikut dengan suaminya bila dia menikah,” kata Huang.

Sayangnya, Huang menambahkan, mereka tidak berpikir bahwa di masa depan anak laki-laki itu membutuhkan seorang perempuan untuk dinikahi. Dengan demikian, menurut Huang, peningkatan jumlah pekerja industri seks di China menjadi salah satu ancaman terbesar. Prostitusi dan perdagaan perempuan juga diperkirakan akan bertambah di wilayah-wilayah dengan jumlah bujangan tinggi.

Fenomena ketidakseimbangan penduduk ini sebenarnya berkaitan erat dengan ledakan penduduk di negeri itu. Untuk memecahkan masalah populasi, China membuat kebijakan satu anak pada awal 1980an. Sejak 1982 pemerintah juga membagikan mesin ultrasono di seluruh pelosok negeri. Selengkapnya klik disini, ditulis oleh Rizky A Pohan

January 18, 2008 at 12:25 pm 1 comment

Radhika India gender diskriminasi

internasional_gender2.jpg

Nafas Radhika (25) tersengal-sengal. Peluh masih bercucuran di wajahnya. Lelah. Namun itu tidak ada artinya setelah dia mendengar suara tangis bayi. Kebahagiaan tak terhingga menyelimuti karena dia telah berhasil melahirkan seorang bayi perempuan setelah melewati porses persalinan selama tiga jam. Perjuangannya merawat dan berbagi kehidupan dengan si jabang bayi selama sembilan bulan tak sia-sia. Bayi yang masih merah itu terlahir sehat walafiat. Lucu, menggemaskan dan wajahnya sangat mirip dengan Rajesh, suami Radhika.

Namun seketika kebahagiaan Radhika tersaput berita tak menyenangkan. Tak ada satu pun keluarga Rajesh yang datang menjenguknya di rumah sakit. Tidak juga Rajesh bersedia menemaninya selama berjuang antara hidup dan mati. Keluarga Rajesh tidak memiliki banyak alasan mengenai ketidakhadiran mereka menjenguk Radhika. Hanya satu namun cukup menyentak. Mereka tidak menginginkan bayi perempuan menjadi bagian dari keturunan mereka.

Selengkapnya klik disini

December 14, 2007 at 12:19 pm 2 comments


Categories

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031